Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan merupakan bagian Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan yang bergerak di bidang air bersih dan sanitasi.
Program studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL) diharapkan mampu menjawab kebutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan sumber daya manusia di bidang air bersih dan sanitasi. Program studi ini adalah sebagai sebuah disiplin ilmu teknik yang lebih banyak bergerak dalam:
- Penyediaan air bersih yang baik dan layak bagi kebutuhan aktivitas manusia ditinjau dari sudut kualitas, kuantitas maupun kontinuitas.
- Upaya pengendalian pencemaran akibat limbah cair dan padat hasil aktivitas manusia
- Penyaluran limbah dan buangan yang terjadi, termasuk air hujan dan buangan padat (sampah), agar tidak mengganggu lingkungan, serta agar dapat tertangani secara baik.
- Kontrol terhadap kemungkinan penyebaran penyakit dan pengelolaan kesehatan lingkungan terutama terkait sanitasi lingkungan.
- Kemampuan dasar seorang Engineer pada umumnya, antara lain penggunaan bahasa asing, penyusunan naskah atau dokumen teknis, penguasan IT dan aplikasi yang mendukung kompetensi secara spesifik.
Tujuan Pendidikan
Tujuan penididkan program sarjana Rekayasa Infrastruktur Lingkumgan (RIL) ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang diharapkan mampu:
- Menguasai ilmu dasar untuk nendesain, dan juga mampu untuk mengembangkan business plan yang relevan dalam bidang infrastruktur lingkungan
- Berinovasi dalam menjawab kebutuhan sistem dan teknologi, sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada dalam pemecahan persoalan air dan sanitasi serta seluruh komponen utama dalam infrastruktur kota
- Mempunyai kemampuan dalam softskill dan bahasa Inggris yang baik, serta berwawasan global dan peka terhadap masalah sosial.
Capaian Lulusan
Prodi TL merupakan perluasan dari ilmu RIL sehingga secara substansial student outcomes dari Program Studi RIL ITB akan sama dengan student outcomes dari Program Studi TL ITB, maka capaian lulusan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:
- Kategori outcome fundamental: terkait dengan mata-ajar matematika, ilmu-ilmu alam, kemanusiaan, dan ilmu-ilmu sosial.
- Kategori outcome teknis: terkait dengan mata-ajar ilmu bahan, mekanika, ekperimen, pengenalan masalah dan pemecahannya, desain, perspektif isu kontemporer, risiko dan ketidak-pastian, proyek manajemen, area terkait dengan bidang environmental engineering.
- Kategori outcome profesional: terkait dengan mata-ajar komunikasi, kebijakan publik, business-public administration, globalisasi, kepemimpinan, kerjasama, perilaku, life long learning, profesional dan tangung jawab etika.
Akreditasi
Lembaga akreditasi yang yang diikuti oleh Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan secara nasional adalah yang diselenggarakan secara independen oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Indonesia. Sedangkan secara internasional, badan akreditasi yang dijadikan referensi dan acuan adalah Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) yang berpusat di Amerika Serikat. Organanisasi profesi yang akan diikuti secara nasional adalah Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI) dan secara internasional yang dijadikan acuan adalah American Association of Environmental Engineer (AAEE).
Struktur Kurikulum
Secara garis besar, Kurikulum Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan terbagi atas dua tahap, yakni:
- Tahun Pertama Bersama : 2 semester, 36 sks
- Tahap Sarjana : 6 semester, 108 sks
- Wajib : 93 sks
- Pilihan : 15 sks (minimal 3 sks dari luar dan minimal 9 sks dari dalam)
- Total : 8 semester, 144 sks
- Wajib (termasuk wajib jalur) : 129 sks
- Pilihan : 15 sks (minimal 3 sks dari luar dan minimal 9 sks dari dalam)